film kingdom of heaven |
Barat dan propagandanya dalam memanupulasi sebuah media...
Di antara para pembaca status ini, mungkin ada yang pernah menonton Film Kingdom of Heaven yang dirilis sekitar tahun 2005 M. Film yang menceritakan seorang lelaki bernama Balian yang pergi ke Jerusalem bersama Godfrey untuk meminta ampunan Yesus Kristus atas kematian istri dan anaknya. Godfrey sendiri diceritakan sebagai penguasa Ibelin yang tidak memiliki keturunan untuk menjadi suksesornya. Oleh karena itu, ia membawa Balian dari Perancis untuk meneruskan kekuasaannya di Ibelin dan mengabdi kepada Raja Jerusalem yang dalam film itu diceritakan mengidap penyakit kusta akut. Jerusalem akhirnya ditaklukkan oleh Saladin (Shalahudin Al-Ayubi). Namun, tidak semua alur cerita dalam film tersebut benar, ada beberapa cerita fiktif yang disisipkan, juga ada yang tidak diceritakan dengan jelas. Saya membandingkan alur cerita film Kingdom of Heaven dengan sejarah Ekspedisi Shalahudin Al-Ayubi Tahun 570 H – 589 H karya Ibnu Al-Atsir.
Balian dalam sejarah ekspedisi Shalahudin memang ada, namanya adalah Balyan bin Beyrzan. Tetapi, ia tidak disebutkan berasal dari Perancis, ia adalah penguasa Ramalah.
Guy de Lusignan dan Reynald de Chatillon memang ada. Dalam sejarah ekspedisi Shalahudin, Guy de Lusignan disebut dengan nama Kay yang kemudian disebut sebagai Raja Eropa, dan Reynald de Chatillon disebut dengan nama Pangeran Arnath.
Perang yang melibatkan pasukan salib yang dipimpin oleh Guy de Lusignan dan Reynald de Chatillon melawan pasukan muslim yang dipimpin oleh Shalahudin adalah perang Hithin.
Pada perang Hithin, Reynald de Chatillon (Pangeran Arnath) ditangkap lalu dipenggal lehernya oleh Shalahudin karena ia telah merampas kafilah Saracen yang melintasi wilayah kekuasannya dan pernah mencoba menghancurkan Mekkah dan Madinah, tetapi leher Reynald tidak pernah dikait terlebih dahulu oleh pisau, lehernya langsung ditebas oleh Shalahudin setelah diberi sisa air minum dari Guy.
sedangkan Guy de Lusignan (Kay, Raja Eropa) diamankan sebagai tawanan perang, tetapi Guy tidak pernah dikebiri sambil menaiki keledai.
Lelaki yang selalu mendampingi Shalahudin di setiap pertempuran adalah anaknya sendiri, ia bernama Al-Malik Al-Afdhal ‘Ali. Ia tidak pernah bertempur sendiri melawan Balian dan tidak pernah diberi hadiah kuda.
Sedangkan lelaki yang menyerahkan pedang kepada Shalahudin sebelum memenggal leher Reynald de Chatillon dan menyemangati pasukan muslim sebelum serangan terakhir ke Jerusalem adalah Nuruddin Mahmud.
Dalam film Kingdom of Heaven, Raja Jerusalem (sebelum Guy de Lusignan) mengidap penyakit kusta akut yang menyebabkan ia meninggal. Tetapi, sejarah ekspedisi Shalahuddin tidak pernah menyebutkan nama penyakit yang dialaminya.
Tiberias yang pergi ke Tripoli tewas digantung karena dianggap mengkhianati dunia Kristen dan berpihak kepada Islam.
Baca juga ;
Baca juga ;
Adegan mesum Balian dengan istri Guy de Lusignan adalah cerita hoax.
Dalam film, ada seorang uskup yang berada di Jerusalem saat Shalahudin menyerbu. Dalam sejarah ekspedisi Shalahudin, ia adalah Paus Agung, bukan uskup.
Shalahudin oleh para pejabat Perancis disebut sebagai Sultan yang menyatukan seluruh Saracen, itu benar, karena sebelum merebut Jerusalem, beliau menaklukkan dan menguasai banyak kota di wilayah Syam termasuk menjadi sultan atas Damaskus dan Mesir. Beliau juga menyatukan pasukan dari Moshul, Al-Jazirah, Irbil, Mesir, Syam, dan dari dunia Islam sebelah timur lainnya.
Dalam film, Balian digambarkan sebagai sosok yang pantang menyerah mempertahankan Jerusalem, padahal justru ia yang menyerah dan meminta Shalahudin untuk menghentikan serangan. Berkali-kali Balian meminta serangan dihentikan, tetapi tidak dikabulkan Shalahudin. Akhirnya serangan dihentikan dan Jerusalem diserahkan kepada Shalahudin
By. Habib Al-Huda Dwi Husodo
0 comments:
Post a Comment